Rss
TERIMA KASIH TELAH BERKUNJUNG, JANGAN LUPA KESINI LAGI WWW.AHMAD-SAHID.BLOGSPOT.COM BLOG RESMIAHMAD SAHID, Temukan Info info menarik di blog ini ya

3 Agustus 2010

Perjalanan Menuju Illahi

oleh

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, yang maha mengetahui seluruh rahasia tersembunyi dan dimana
hati mukminin bergetar tatkala mendengar asma-Nya. Shalawat dan salam semoga
tercurah pada penghulu sekalian Rasul, penyempurna risalah Ilahi beserta keluarganya.
Saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasi rekan jamaah dzikrullah di nusantara
dalam kontribusinya pada syiar Islam di bidangnya masing-masing. Dan kepada bapak H.
Slamet Oetomo, saya juga menghaturkan terima kasih atas wejangannya yang bermanfaat
dalam menuju kehadirat Ilahy.
Dalam kesempatan ini, saya akan sampaikan perjalanan pengalaman keruhanian saya serta
apa dan bagaimana wejangan H. Slamet Oetomo tersebut. Sebelum saya bertemu dengan
Pak Haji, demikian H. Slamet Oetomo biasa dipanggil, saya tinggal di sebuah pesantren di
Bogor. Sebuah pesantren yang menekankan nilai-nilai ajaran tasawufnya Imam Algazaly.
Kami dikondisikan dengan suasana nizham tasawuf yang cukup ketat.
Namun anehnya, semakin dalam saya menekuni dunia tasawuf akhlakiah ini (bukan tarikah
seperti Naqshabandiyah, atau yang lain) justru saya mengalami rasa jenuh yang luar biasa.
Saya merasakan lelah yang sangat hebat. Dalam beribadah dan bersyariat pun terasa
banyak yang masih terlewatkan. Belum lagi tuntutan kualitas dalam melakukannya.
Saya merasa tidak mungkin melaksanakan ajaran Islam secara total yakni melaksanakan
ayat per ayat yang jumlahnya 6666 itu, ditambah lagi dengan hadist yang jumlahnya
mencapai ratusan ribu.
Saya pernah berpikir betapa ajaran Islam ini susah sekali untuk diamalkan, padahal
kita terlanjur tahu tentang segala kewajiban harus dilakukan .Baik yang berupa larangan
maupun perintah.
Dan didalam Alquran sendiri dalam surat Al-Baqarah 208 menyatakan : Wahai orang
yang beriman masuklah kalian dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turut
langkah-langkah syetan. Sesungguhnya syetan itu musuh yang nyata bagimu.
Tiba-tiba saya menjadi sangat ngeri membaca peringatan ayat ini. Sebab kata “Kaafah”
dalam ayat tersebut berarti keseluruhan ajaran Islam, dimana dalam pemahaman saya,
kita harus melaksanakan ajaran Islam ini dengan total tanpa pilih-pilih lagi. Namun, terasa
sekali betapa berat dalam merealisasikan tuntutan Al Qur’an tersebut, padahal saya
sudah berupaya dengan sungguh-sungguh.
Mulai dari menjaga pandangan dari perbuatan maksiat serta shalat-shalat sunnah dengan
diiringi puasa nabi dawud dan mendawamkan wudhu’, sampai-sampai di tengah banyak
orang tidur lelap, saya tidak ketinggalan tahajjud. Keadaan ini saya lakukan selama
bertahun-tahun, namun begitu melihat bahwa ajaran Islam tidak hanya itu, saya pun
mengalami kebingungan. Karena terasa bahwa saya masih jauh dari kata ‘kaffah’.

0 komentar: