oleh Al-Habib Munzir Almusawa
Allah berfirman :
"DAN SABARKAN DIRIMU UNTUK TETAP BERSAMA ORANG ORANG YG
BERDZIKIR DAN BERDOA KEPADA TUHAN MEREKA DI PAGI HARI DAN SORE
SEMATA MATA HANYA MENGINGINKAN RIDHA ALLAH, DAN JANGAN KAU
PALINGKAN WAJAHMU DARI MEREKA KARENA MENGHENDAKI KEDUNIAWIAN,
DAN JANGAN TAATI ORANG ORANG YG KAMI BUAT MEREKA LUPA DARI
MENGINGAT KAMI………….” (QSAl Kahfi 28)
Berkata Imam Attabari : “Tenangkan dirimu wahai Muhammad bersama sahabat
sahabatmu yang duduk berdzikir dan berdoa kepada Allah di pagi hari dan sore hari,
mereka dengan bertasbih, tahmid, tahlil, doa doa dan amal amal shalih dengan shalat
wajib dan lainnya, yang mereka itu hanya menginginkan ridho Allah swt bukan
menginginkan keduniawian” (Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 234)
Tentunya ucapan diatas menyangkal pendapat yang mengatakan bahwa yang
dimaksud ayat itu adalah orang yang shalat, karena mustahil pula Allah mengatakan
pada nabi saw untuk sabar duduk dengan orang yang shalat berjamaah, karena shalat
adalah fardhu, namun perintah “duduk bersabar” disini tentunya adalah dalam hal hal
yang mungkin dianggap remeh oleh sebagian orang.
Dari Abdurrahman bin sahl ra, bahwa ayat ini turun sedang Nabi saw sedang di salah
satu rumahnya, maka beliau saw keluar dan menemukan sebuah kelompok yang
sedang berdzikir kepada Allah swt dari kaum dhuafa, maka beliau saw duduk bersama
berkata seraya berkata : Alhamdulillah… yang telah menjadikan pada ummatku yang
aku diperintahkan untuk bersabar dan duduk bersama mereka” riwayat Imam Tabrani
dan periwayatnya shahih (Majmu’ zawaid Juz 7 hal 21)
Sabda Rasulullah saw : “akan tahu nanti dihari kiamat siapakah ahlulkaram (orang
orang mulia)”, maka para sahabat bertanya : siapakah mereka wahai rasulullah?,
Rasul saw menjawab : :”majelis majelis dzikir di masjid masjid” (Shahih Ibn Hibban
hadits no.816)
Sabda Rasulullah saw : “sungguh Allah memiliki malaikat yang beredar dimuka bumi
mengikuti dan menghadiri majelis majelis dzikir, bila mereka menemukannya maka
mereka berkumpul dan berdesakan hingga memenuhi antara hadirin hingga langit
dunia, bila majelis selesai maka para malaikat itu berpencar dan kembali ke langit, dan
Allah bertanya pada mereka dan Allah Maha Tahu : “darimana kalian?” mereka
menjawab : kami datang dari hamba hamba Mu, mereka berdoa padamu, bertasbih
padaMu, bertahlil padaMu, bertahmid pada Mu, bertakbir pada Mu, dan meminta
kepada Mu, Maka Allah bertanya : “Apa yang mereka minta?”, Malaikat berkata : mereka meminta
sorga, Allah berkata : apakah mereka telah melihat sorgaku?, Malaikat menjawab :
tidak, Allah berkata : “Bagaimana bila mereka melihatnya”. Malaikat berkata : mereka
meminta perlindungan Mu, Allah berkata : “mereka meminta perlindungan dari apa?”,
Malaikat berkata : “dari Api neraka”, Allah berkata : “apakah mereka telah melihat
nerakaku?”, Malaikat menjawab tidak, Allah berkata : Bagaimana kalau mereka melihat
neraka Ku. Malaikat berkata : mereka beristighfar pada Mu, Allah berkata : “sudah
kuampuni mereka, sudah kuberi permintaan mereka, dan sudah kulindungi mereka dari
apa apa yang mereka minta perlindungan darinya, malaikat berkata : “wahai Allah,
diantara mereka ada si fulan hamba pendosa, ia hanya lewat lalu ikut duduk bersama
mereka, Allah berkata : baginya pengampunanku, dan mereka (ahlu dzikir) adalah
kaum yang tidak ada yang dihinakan siapa siapa yang duduk bersama mereka” (shahih
Muslim hadits no.2689),
Perhatikan ucapan Allah yang diakhir hadits qudsiy diatas : dan mereka (ahlu dzikir)
adalah “kaum yang tak dihinakan siapa siapa yang duduk bersama mereka”, lalu hadits
semakna pada Shahih Bukhari hadits no.6045.
Anda alergi dengan orang dzikir berpakaian putih?, kenapa?, pakaian putih adalah
sunnah nabi saw, pakaian putih adalah pakaian yang paling disenangi rasul saw, anda
alergi dengan sunnah nabi saw?, sabda Rasul saw : "barangsiapa yang tak suka
dengan sunnahku maka ia bukan dari golonganku" Shahih Muslim hadits no.1401,
shahih Bukhari hadits no,4776).
Anda alergi dengan Bid'ah hasanah?, anda bertentangan dengan Nabi saw, beliau
bersabda : "barangsiapa yang membuat buat hal baru dalam islam berupa kebaikan
maka baginya pahalanya dan pahala orang orang yang mengamalkannya, barangsiapa
yang membuat buat hal baru dalam islam berupa kejahatan maka baginya dosanya
dan dosa orang orang yang mengamalkannya.". (shahih Muslim hadits no.1017).
Tobatlah karena anda bertentangan dengan Alqur'an dan hadits shahih.
21 Agustus 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar